Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Juli 2011

"Tindakan Pemasangan NASO GASTRIC TUBE ( NGT )"


TEORI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwOOK2V72LgXeYDM60ZKozbjtoUtKBMjPpQ7O-b0ccKKRmOkyqr7yKgII30MZT7o0DyD0KXaY0WxIQJP1UaNin7XyPEMgMHZ73py25DCgBGMjBpCYCjZ7-AgVmkg0leQm-nRIRQAJzgn8/s1600/NGT.jpgA. Latar Belakang

     Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001).

     Untuk memenuhi kebutuhan pasien, pengetahuan dan kemampuan perawat dalam memasukan dan melakukan perawatan NGT adalah sangat dibutuhkan.

     Bagi anak-anak,kebutuhan akan NGT disebabkan oleh beberapa kondisi seperti anomali anatomi jalan makanan;oesophagus atau alat eliminasi, kelemahan reflek menelan, distress pernafasan atau tidak sadarkan diri. Keselamatan adalah selalu menjadi perhatian,dimana kerjasama perawat pasien dan keluarga sangat dibutuhkan dan pada sebagian anak terkadang agak sedikit dipaksakan.

     Sebagai perawat profesional,harus berhati-hati dalam melaksanakan tindakan serta memperhatikan keunikan variasi di dalam melaksanakan tindakan secara aman dan nyaman. (WALLEY & WONG, 2000).

B. Tujuan dan Manfaat Tindakan

Naso Gastric Tube digunakan untuk:
  1. Mengurangi isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung(cairan,udara,darah)
  2. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
  3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung

C. Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan NGT

INDIKASI:
  • Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan
  • Keracunan makanan minuman
  • Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT
  • Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

KONTRAINDIKASI:

     Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:
  • Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.
  • Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.
  • Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT .
     Perhatikan sewaktu memasukan NGT kepada Klien dengan suspected cervical spine injury
Hypoxia, cyanosis, or respiratory arrest due to accidental tracheal intubation.



PEMASANGAN NGT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3j3vnOYv-MFTelbuzckLhLEKDxijidgljw4_QtopAieRGKpFm74RIjh-5MyYfw6StPjC4lOys3AWFa1vLQ4eUIu7JJDdWkubXwxy60bg6V-x4wtfyferidq7GIQqKICmHU65a0-ts32c/s1600/New+Picture+%286%29.jpg

     Insersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Slang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.

    Pelaksana harus seorang professional kesehatan yang berkompeten dalam prosedur dan praktek dalam pekerjaannya.
Pengetahuan dan ketrampilan dibutuhkan untuk melakukan procedure dengan aman adalah :
  1. Anatomi dan fisiologi saluran gastro-intestinal bagian atas dan system pernafasan..
  2. Kehati-hatian dalam procedure pemasangan dan kebijaksanaan penatalaksanaan NGT.
Pengetahuan mendalam pada pasien ( misalnya : perubahan anatomi dan fisiologi yang dapat mambuat sulitnya pemasangan NGT tersebut



PERALATAN
  • Slang nasogastrik (ukuran tergantung pada kebutuhan pasien)
  • Pelumas/ jelly
  • Spuit berujung kateter 60 ml
  • Stetoskop
  • lampu senter/ pen light
  • klem
  • Handuk kecil
  • Tissue
  • Spatel lidah
  • Sarung tangan dispossible
  • Plester
  • Kidney tray
  • Bak instrumen

UKURAN SELANG NASOGASTRIC
  • Digunakan berbagai ukuran selang, and pemilihan ukuran yang sesuai tergantung pada tujua penggunaan dan perkiraan lama/ durasi penggunaan selang
  • Selang berdiameter kecil ( 8 Fr sampai 12 Fr ), lunak, fleksible, sering digunakan untuk pasien yang membutuhkan enteral feeding untuk kurang dari 6 minggu
  • NGT berdiameter besar, kurang flexible, lebih kaku, digunakan untuk pemberian obat, dekompresi/pengurangan tekanan udara di lambung, dan untuk feeding jangka pendek ( biasanya kurang dari 1 minggu ).
  • Keuntungan NG tubes ukuran kecil dengan ukuran besar meliputi : kurang menimbulkan trauma pada mukosa nasal baik selama pemasangan maupun NG tube insitu, dan toleransi klien lebih
  • Penggunaan NGT ukuran kecil sebagai tindakan propilaksis untuk pencegahan gastro-oesofageal reflux dan micro-aspiration isi lambung, ke dalam jalan napas bagian bawah meskipun masih kontroversial sebagaimana yang lain menunjukkan tak ada hubungan antara ukuran NGT dan komplikasi-komplikasi ini.
  • Displacement dapat terjadi ukuran besar maupun kecil, namun ukuran kecil lebih mudah dislokasi, sering ke dalam jalan napas dan tanpa tanda-tanda dapat terlihat dari luar, dan mudah terjadi kemacetan dan melilit.
  • Insertion of the NG tube adalah suatu procedure yang kompleks, and membutuhkan skill and keahlian sebaimana kesalahan-kesalahan penempatan dapat berakibat pada komplikasi-komplikasi .
  • Selama awal pemasangan NGT, misplacement dapat meliputi respiratory tract , brain, oesophagus, peritoneum, stomach (duodenal tube) and intestine (gastric tube) .
  • Upward displacement meningkatkan resiko pada pulmonary aspiration, sedangkan downward displacement meningkatkan resiko feeding intolerance jika formula atau obat-obatan diberikan melalui tubing itu.

HASIL YANG DIHARAPKAN
  1. Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.
  2. Klien berkurang rasa nyeri
  3. Distensi abdomen berkurang
  4. Kebutuhan Nutrisi terpenuhi

LANGKAH PELAKSANAAN
  1. Cuci tangan dan atur peralatan
  2. Jika memungkinan,jelaskan prosedur kepada klien dan keluarga
  3. Identifikasi kebutuhan ukuran NGT klien
  4. Bantu klien untuk posisi semifowler
  5. Posisi klien yang diperlukan :Jika klien sadar dan bisa komunikasi maka posisisnya sitting position in high-Fowler’s dan jika klien tidak sadar (unconscious) posisinya kepala kebawah, sedikit miring kearah kiri dan posisi badan klien tidur terlentang.
  6. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominant kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
  7. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas
  8. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan klien
  9. Gunakan sarung tangan
  10. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil
  11. Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih
  12. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut
  13. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan
  14. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien untuk bernafas dalam
  15. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
  16. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang
  17. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien. Pita karet dapat digunakan untuk memfiksasi slang.
  18. Kurangi manipulasi atau merubah posisi klien sewaktu memasukan NGT, termasuk juga batuk atau tersedak karena bisa menyebabkan cervical injury karena manual stabilization of the head sangat diperlukan sewaktu melaksanakan prosedur.
  19. Stabilisasikan posisi kepala.

 INITIAL CONFIRMATION OF POSITION
    Posisi tubing yang benar harus dipastikan seebelum penggunaan NGT untuk tujuan apapun. Biarkan guide wire di tempat sampai posisi.Untuk meyakinkan tubing di dalam lambung sebelum cairan diberikan. Cirgin-Elliott et al (1999)
X-Ray confirmation , harus dilakukan pada semua klien, •
 Peringatan : X Ray confirmation hanya valid pada waktu X_Ray dilakukan. Warning – x-ray

     Semua NGT yang telah dimasukkan, harus mempunyai X-Ray Thorax dan upper abdomen untuk konfirmasi
X-Ray harus di review oleh seorang dokter dan konfirmasi tentang posisi di catat dalam catatan medis. Kemudianm introducer dapat di removed dan aspirate di test untuk di check pH-nya. Metheny N.A.& Titler M (2001)
Testing of aspirate
  • Sebelum aspirating flush the tube dengan 20ml udara untuk membebaskan selang NGT dari zat-zat lain (gunakan syringe > 30mls).
  • Aspirate 20 mls dari tubing( gunakan large syringe > 30mls) and test on pH dengan indicator strips.
  • pH 4 atau kurang mengindikasikan gastric placement dan confirms correct positioning.

NUTRISI ENTERAL

     Nutrisi Enteral merupakan pemberian nutrient melalui saluran cerna dengan menggunakan sonde (tube feeding). Nutrisi enteral direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara volunter melalui asupan oral. Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam sampai 48 jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif [ICU]) lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi parenteral.
Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:
  • Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus
  • Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna
  • Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
  • Mengurangi proses katabolic
  • Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna
  • Mempercepat penyembuhan luka
  • Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral
  • Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan Nutrisi Parenteral
  • Pasien-pasien yang dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa makan, tidak dapat makan, dan tidak cukup makan (ASPEN, 1998)
“Bila usus bekerja, gunakanlah.” Kalimat yang sudah sering diucapkan berulang-ulang kali itu, merupakan panduan untuk pemberian dukungan nutrisi.
     Biasanya, adanya bunyi usus dan flatus merupakan indikator bahwa saluran cerna berfungsi, khususnya pada pasien-pasien paska pembedahan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa motilitas saluran cerna yang menurun pada periode paska operasi ini, hanya mempengaruhi lambung dan usus besar (kolon), dan tidak mempengaruhi fungsi usus halus.
     Berkurangnya ataupun hilangnya bunyi usus tidak perlu sampai menghambat pemberian nutrisi enteral (Lewis et al 2001).
     Sebaliknya, adanya bunyi usus juga tidak menjamin bahwa pemberian nutrisi enteral bisa sukses, misalnya pada pasien-pasien dengan Intractablle diarrhea.
DOKUMENTASI

Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
  • Tanggal dan waktu insersi slang
  • Warna dan jumlah drainase
  • Ukuran dan tipe slang
  • Toleransi klien terhadap prosedur

 KOMPLIKASI YANG DISEBABKAN OLEH NGT

1. Komplikasi mekanis
  • Sondenya tersumbat.
  • Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan melekatkatnya sonde dengan plester di sayap hidung.

2. Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
  • Yang menyerupai jerat
  • Yang menyerupai simpul
  • Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.
Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.
Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar